Entri yang Diunggulkan

Jangan Merapikan Tempat Tidur Sebelum Meninggallkan Kamar Hotel

Apa yang biasanya Anda lakukan sebelum check out dari kamar hotel? Selain memastikan tidak ada barang yang tertinggal, tamu hotel yang baik ...

Jumat, 29 Agustus 2014

A Ma Temple, Kuil Tertua Era Dinasti Ming

A-Ma Temple atau Kuil A-Ma terletak di sebelah tenggara Semenanjung Makau. Kuil yang dibangun sejak tahun 1.488 di era Dinasti Ming ini (1368-1644) merupakan kuil tertua  dan tempat pertama kalinya bangsa Portugis mendarat di Makau.
Kuil A-Ma dibangun untuk memperingati Matsu, dewi pelaut dan nelayan. Menurut legenda “A-Ma” berasal dari nama seorang gadis miskin yang ingin pergi ke Canton namun tidak diizinkan ikut kapal seorang pedagang kaya. Lantas seorang nelayan miskin mengizinkannya ikut. Kemudian, sebuah badai menerjang dan menghancurkan semua kapal di lautan kecuali kapal yang ditumpangi gadis miskin tersebut. Setibanya di Makau gadis itu menghilang dan kembali menampakkan diri sebagai seorang dewi di tempat dimana para nelayan membangun kuilnya.
Di kuil A-Ma, nuansa oriental sangat kental. Aroma dupa menyengat di penciuman.
Kuil ini terdiri dari ruang berdoa, paviliun dan halaman yang dibangun di bukit berbatu dan disambungkan dengan jalan berputar melewati gerbang bulan dan taman-taman kecil. Di pintu masuk terdapat sebuah batu besar yang mengukir benda pelayaran tradisional. Di batu besar lain terdapat ukiran karakter merah yang sedang meminta restu para dewa. Tiga dari empat paviliun didedikasikan kepada A-Ma dan memiliki beberapa patung sang dewi serta model dari meriam, kapal serta kapel untuk dewa-dewa agama Buddha dan Tao. Kuil paling atas digunakan untuk menyembah Kuda Lam. Kuil ini dibedakan dari lainnya dengan adanya atap indah dan pemandangan menakjubkan dari taman atas. Kembang api, untuk mengusir roh jahat dinyalakan di pintu masuk halaman untuk menyambut para pengunjung. Selain itu ada pertunjukkan barongsai yang dipertontonkan setiap akhir pekan.
Kuil A-Ma tidak sekedar memberikan nuansa religi yang mendalam namun juga keindahan arsitektur kunonya. Kuil yang mengadaptasi dari budaya China ini terlihat dari puisi dan prasasti yang diukir pada batu di kawasan ini. Walaupun arsiteturnya sederhana, dibandingkan kuil lainnya, namun setiap ruangannya didesain dengan tujuan tertentu. Seperti aula tempat berdoa yang didedikasikan untuk Dewi Pelaut dengan struktur granit. Kuil dengan strukutr empat balok terletak dalam tembok runcing yang digunakan untuk melindungi terhadap resiko kebakaran. Fasad depan dilengkapi dengan gerbang yang dihiasi dengan patung-patung dengan dinding warna-warni.
Menyusuri Kuil A Ma, memang sedikit melelahkan. Sebab track area di sini berbentuk tangga beton yang semakin dijalani, semakin menanjak. Namun, akan terasa puas bila sudah tiba di puncaknya.
Bila suasana di dalam kuil begitu sarat dengan proses sembahyang, berbeda di bagian luarnya. Di luar Kuil A Ma, suasana teduh dengan pepohonan yang rindang bisa dirasakan. Pengunjung yang tidak ingin masuk ke dalam Kuil A Ma pun tetap bisa menikmati wisata ini, dengan bersantai dan berfoto-foto di area Kuil A Ma.
Selain keindahan arsitekturnya, di kuil ini setiap tahun baru China banyak dikunjungi remaja putri dan pria yang berkumpul membakar kemenyan untuk memberi penghormatan dan berdoa untuk keberuntungan. Bagi Anda yang sedang bepergian ke Makau pada April – Mei , atau dalam penanggalan China setiap tanggal 23 dari bulan ke-3, jangan lewatkan Festival A-Ma yang menarik banyak wisatawan.
Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa menaiki bus TCM nomor 10A dari Fisherman’s Warf atau Anda bisa menumpang taksi dari terminal feri Makau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OXY Drinking Water