Entri yang Diunggulkan

Jangan Merapikan Tempat Tidur Sebelum Meninggallkan Kamar Hotel

Apa yang biasanya Anda lakukan sebelum check out dari kamar hotel? Selain memastikan tidak ada barang yang tertinggal, tamu hotel yang baik ...

Rabu, 21 Oktober 2015

Indahnya Panorama Pura Uluwatu, Bali

Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut. Pura ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke 11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tanhun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.

Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan Pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran. Berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.

Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan.

Pura Uluwatu menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang seringkali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal sangat cocok untuk dijadikan tempat selancar.

Selain keindahan panorama di sekeliling Pura Uluwatu terutama pada saat matahari terbenam yang dapat dinikmati dari beberapa sisi tebing di seputar pura, kehadiran tarik kecak Uluwatu yang dipentaskan di panggung terbuka semakin diminati pula.Tari ini dimainkan oleh 50-100 orang penari. Penari kecak akan duduk melingkar dan memakai kain sarung berwarna hitam putih. Para penari umumnya laki-laki dan lakon yang diceritakan biasanya cerita Ramayana. Ciri khas tari kecak adalah suara cak, cak, cak yang diucapkan oleh penari bersahut-sahutan. Biasanya dipentaskan pada pukul 18.00-19.00 WITA.

Lokasi Pura Uluwatu ini berjarak tempuh sekitar 30 menit ke arah selatan dari Bandara Ngurah Rai dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Di kawasan ini banyak terdapat warung dan restoran yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga bervariasi. Juga terdapat banyak penginapan dengan berbagai tipe. Mulai kelas Melati, villa, hingga Hotel berbintang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OXY Drinking Water