Entri yang Diunggulkan

Jangan Merapikan Tempat Tidur Sebelum Meninggallkan Kamar Hotel

Apa yang biasanya Anda lakukan sebelum check out dari kamar hotel? Selain memastikan tidak ada barang yang tertinggal, tamu hotel yang baik ...

Selasa, 12 Februari 2013

Daya Magis Dalam Kultur Tana Toraja



Tana Toraja, terlindung aman di luar gunung tinggi dan tebing batu granit, sebuah lembah subur dengan terasering sawah menghijau dan perkebunan kopi yang subur.
Ketika Anda pergi ke dataran tinggi Tanah Toraja maka bersiaplah terpesona keindahan alamnya yang menakjubkan. Di saat yang sama ada daya tarik dari masyarakatnya yang telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi mereka dalam siklus kehidupan yang kekal dan kematian di Bumi.
Untuk sampai ke Tana Toraja Anda harus terbang ke Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Dari Bandara Hasanuddin, terdapat dua pilihan transportasi yang dapat membawa Anda ke Tana Toraja yaitu menggunakan pesawat kecil berkapasitas 24 orang atau menyewa mobil melalui jalan darat. Sebagian jalan tidak diaspal jadi gunakan mobil yang tepat, bahkan ketika cuaca baik antara bulan Mei dan Oktober. Menggunakan pesawat, Anda akan sampai di Bandara Pong Tiku, terletak di Rantetayo, Tana Toraja, dalam waktu 45 menit, sedangkan jika menempuh jalan darat, baru 8 jam kemudian Anda tiba di Tana Toraja. Pesawat ke Tana Toraja hanya terbang dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Ada banyak bus ke Rantepao dari Makassar setiap hari. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 8 jam, termasuk untuk berhenti makan. Tiket harus dibeli di kota dan berangkat dari terminal bus DAYA sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan Bemo. Jadwal keberangkatannya yaitu pagi hari (pukul 7:00), tengah hari (pukul 13:00) dan malam hari (pukul 19:00).
Jalan dari Makassar ke Toraja sepanjang pantai sekitar 130 km kemudian berakhir di  pegunungan. Setelah masuk ke Tana Toraja di pasar Mebali maka Anda akan memasuki pemandangan luar biasa berupa batu granit abu-abu dan pegunungan biru. Keindahan ini sempurna dalam balutan kontras tumbuhan hijau.
Toraja terkenal dengan upacara kematian yang dapat berlangsung selama berhari-hari melibatkan seluruh penduduk desa. Tidak hanya pada saat berkabung tetapi juga untuk acara hiburan dan persaudaraan komunitas yang ada.
Di sinilah Anda dapat melihat situs makam pahat di Lemo, makam goa purba di Londa, menhir di Rante Karassik, dan perkampungan Kete Kesu unik. Semuanya terpelihara dalam bingkai adat budaya karena masyarakatnya sangat menghormati leluhur dengan tetap menjaga eksistensi pekuburannya.
Tahun 2004, berkat kekayaan budayanya, Tana Toraja dimasukkan dalam daftar sementara warisan budaya dunia oleh UNESCO (Inscription World Heritage-C1038).
Berkelilinglah ke Londa, Lemo dan Tampang Allo dimana Anda dapat melihat pemakaman yang telah terkenal ke dunia internasional, sebuah pemakaman di dinding berbatu dan gua-gua yang dipenuhi peti mati dan tulang-belulang manusia. Di  Lemo terdapat kuburan yang menggantung di dinding khusus bagi bangsawan. Kawasan pekuburan batu ini disebut Lemo karena gua batu terbesarnya berbentuk bundar, menyerupai buah jeruk, dan liang-liang kuburannya seakan membentuk bintik-bintik pada buah jeruk tersebut. Di Lemo juga Anda dapat membeli berbagai cenderamata untuk oleh-oleh seperti kaos bergambar tongkonan, kain tenun khas Tana Toraja, peralatan rumah tangga dari kayu dengan ukiran khas Tana Toraja, dan masih banyak lagi.
Untuk melihat tempat tinggal orang Toraja, kunjungilah Desa Ke'te Kesu’. Anda akan menemukan deretan Tongkonan dihias dengan indahnya dan lumbung padi. Tongkonan adalah rumah khas Toraja dengan atap mirip pelana atau mengingatkan kita pada tanduk kerbau. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Dinding rumah tradisional ini dihiasi pola abstrak dan geometris dengan warna hitam alami, merah, dan putih. Ke'te Kesu juga dikenal dengan ukiran bambu dan kerajinan tradisional.

Di  Suaya ada makam keluarga raja, sedangkan di dekat Sangala ada kuburan pohon bayi. Kepercayaan Toraja kuno meyakini bahwa bayi dan anak-anak yang mati harus dikubur di sebuah pohon, dimana pohon akan tumbuh di sekitar mayat.
Kunjungi juga Palawa, yaitu pusat tenun Toraja dan desa adat untuk melihat rumah tradisional Tongkonan dan kawasan penguburan sekaligus tempat untuk melakukan upacara dan festival.
Lanjutkan perjalanan Anda ke Batu Tumonga di lereng Gunung Sesean sekitar 25km dari Rantepao. Di sini Anda akan menemukan panorama terasering sawah yang indah hijau berkilauan tersebar bersama batu-batu megalitik besar. Sejumlah batu-batu ini telah berubah menjadi kuburan gua Sa’ dan sampai ke ‘Barana’ adalah pusat anyaman tradisional, berada di Sesean sekitar 16 km sebelah utara Rantepao. Daerah ini dikenal memilki tenun ikat tradisional khas Toraja.
Anda yang ingin tinggal di pusat kota tersedia beragam hotel besar maupun kecil yang dapat dipesan melalui agen perjalanan.
Apabila Anda memiliki jiwa petualang bisa mencoba menginap di rumah pedesaan.
Ibu kota Toraja adalah Makale tetapi pengunjung biasanya pergi ke kota Rantepao, sebuah jantung Tana Toraja.
Ada banyak toko souvenir di Rantepao di mana Anda dapat membeli barang khas Tanah Toraja seperti pakaian, tas, dompet, dan kerajinan lainnya.
Di Rantepao, Anda dapat mengunjungi pasar tradisional. Anda bisa mendapatkan biji kopi Toraja berkualitas tinggi seperti Robusta dan Arabika. Di sini Anda juga dapat menemukan kalung manik-manik antik nan cantik. Pada saat pasar mingguan  upayakanlah untuk  melihat transaksi kerbau dan babi yang sedang dilelang. Kerbau atau tedong dan babi, banyak diperjualbelikan bahkan bisa mencapai lebih dari 500 ekor kerbau dan babi dijual di pasar ini.
Bagi pecinta kuliner, ada makanan khas Toraja yang dapat Anda cicipi seperti pakpiong ayam, sayur  daun ubi yang di tumbuk, sate keong, puding labu dan banyak menu khas lainnya yang khas dengan menggunakan media alas daun pisang.
Jangan lupa pula untuk  menikmati kopi toraja. Kopi toraja adalah satu minuman yang dicari oleh setiap orang yang berkunjung ke Toraja. Sangat terkenal dan telah mendunia dikalangan pecinta kopi. Kopi toraja merupakan jenis kopi arabika (Cofeea arabica).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OXY Drinking Water