Dahulu, Candidasa dikenal sebagai Teluk Kehen. Namun, sejak daerah ini dibuka menjadi obyek wisata, nama Candidasa mulai digunakan. Pemilihan nama ini dianggap berhubungan dengan cerita"lingga" di bagian dalam candi yang terletak pada perbukitan Candidasa.
Pura Candidasa dibangun pada abad 12. Ada "lingga" yang terdapat di dalam candi yang dipercaya sebagai simbol Dewa Syiwa.
Cerita lain mengatakan bahwa nama Candidasa diinspirasi oleh sebuah patung dekat lingga yaitu Patung Dewi Hariti yang dikelilingi oleh 10 anak. Dipercaya bahwa Dewi Hariti memberikan berkah berupa kemakmuran dan kesejahteraan kepada mereka yang bersembahyang di sana.
Candidasa terletak di Desa Samuh-Bugbug, Kecamatan Karangasem. Sekitar 65 km dari Denpasar dan 12 km dari Amlapura.
Dikenal karena pasir putihnya. Dari tempat ini kita bisa melihat Pulau Lombok dan Nusa Penida dan cahaya 'jukung' yakni perahu tradisional yang bersinar. Pemandangan yang akan selalu membawa kita untuk kembali lagi. Selain itu, banyak aktifitas yang bisa dilakukan, seperti berenang, bermain canoe, snorkeling, naik jukung nelayan, memancing, trekking melalui perbukitan, ada juga pulau-pulau kecil yang bisa dijangkau dengan perahu nelayan. Ada juga gazebo di tepi pantai, bagi yang ingin menikmati suasana laut.
Bila ingin menginap, tersedia penginapan yang bervariasi, dari kelas losmen hingga resor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar