Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Timur. Secara administratif termasuk dalam Wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar. Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo
dan habitatnya. Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan
perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari
32 spesies mamalia antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.), 128 spesies burung antara lain ; burung gosong (Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia streptriata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroides, burung raja udang (Halcyon chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris), dan 37 spesies reptilia antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperia russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas). Bersama
dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk
hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya
penyebaran mereka.
Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam
yang terdapat disekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di
bumi. Di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Terumbu karang
di perairan Taman Nasional Komodo termasuk yang terindah di dunia.
Berbagai bentuk dan warna karang keras dan karang lunak sangat menarik
untuk dilihat. Setidaknya
terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana,
dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat
wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini. Acropora spp, Favites sp, Leptoria sp, Fungia sp, Sarcophyton sp dan Xenia sp adalah jenis karang yang umum dijumpai. Selain itu dapat dijumpai juga berbagai jenis spesies gorgonians, sea fan, sea pens, anemon dengan clown fish, Bintang Laut, christmas tree worms, kima (Tridacna sp), lobster, nudibranchs, dll. Berbagai ikan karang hidup di sini, di antaranya Chaetodon spp, Amychiprion spp, 8 jenis kereapu dan Napoleon (Chelinus undulatus). Selain itu perairan Taman Nasional Komodo merupakan jalur Migrasi 5 jenis Paus, 10 jenis Lumba-lumba dan Duyung (Dugong Dugon).
Taman Nasional komodo terletak di kawasan Wallacea Indonesia.
Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk
deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung
serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia. Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Terdapat empat kampung di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung yakni kampung Komodo; Pulau Rinca memiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampung yakni kampung Papagaran. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa dan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai Nelayan. Mayoritas masyarakat memeluk agama Islam.
Ekosistem Taman Nasional Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim kemarau
panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu Taman
Nasional Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat. Di sana terdapat Padang Rumput dan Hutan Savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai jenis rumput di antaranya; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon contortus, Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohon lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas dari tempat ini. Sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobile, Colona kostermansiana, Glycosmis pentaphylla, Ficus urupaceae, Mischarpus sundaicus, Podocarpus netrifolia, Teminalia zollingeri, Uvaria ruva, rotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup teduh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.
Ada beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan bila berkunjung ke Taman Nasional Komodo seperti pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan dan satwa liar lainnya, pengamatan burung, pendakian (Loh Liang - Gunung Ara), penjelajahan (Loh Liang - Loh Sebita), Photo hunting, video shooting, Menyelam dan snorkeling di Pantai Merah (Pink beach) dan mandi matahari, treking, penjelajahan (Loh Buaya - Wae Waso, Loh Buaya - Golo Kode), pengamatan kalong di Pulau Kalong (depan Kampung Rinca) yaitu pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan
paling menarik dilakukan pada saat sore hari ketika kelelawar mulai
keluar untuk mencari makan dan pengamatan batu balok di kampung Rinca.
Sedangkan fasilitas yang tersedia yakni pondok wisata, pusat informasi, cafetaria, dermaga, shelter dan jalan setapak di Loh Liang dan pondok wisata, cafetaria, shelter dan jalan setapak di Loh Buaya.
Pada tahun 1991 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain, dan Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
Untuk mencapai tempat ini bisa dilakukan lewat jalan darat
melalui Bali - Mataram (P. Lombok) Bima - Sape (P. Sumbawa), kemudian
diteruskan dengan perjalanan menggunakan kapal feri setiap hari menuju
Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo kita dapat berkunjung ke Taman
Nasional Komodo menggunakan kapal boat atau speedboat. Alternative lain
adalah melalui udara, kita dapat menggunakan transportasi udara
dari Bali (Denpasar) menuju Labuan Bajo setiap hari dengan maskapai
penerbangan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar