Untuk menuju ke Gunung Bromo, dari Jakarta bisa ditempuh dengan tiga cara. Melalui udara langsung beli tiket
pesawat Jakarta-Surabaya. Hampir semua maskapai penerbangan nasional
membuka jalur Jakarta-Surabaya. Sampai di Bandara Juanda ada pilihan bus Damri yang mengantar kita
ke terminal bus Bungurasih Surabaya. PIlih bus jurusan Jember atau
Banyuwangi. Kepada kondektur bus, katakan bahwa Anda ingin turun di
Probolinggo. Sampai Terminal Probolinggo, Anda bisa naik angkutan desa ke jurusan
Kecamatan Ngadisari. Tetapi jangan
kaget. Angkutan desa ini menunggu penumpang hingga penuh, barulah
kemudian ia mau berangkat. Jadi agak lama menunggu mobil jenis colt lama itu untuk berangkat. Melalui jalur kereta api, banyak pilihan untuk Anda, mulai dari
kelas eksekutif sampai ekonomi. Anda bisa naik kereta api eksekutif Agro
Angrek atau kereta api ekonomi non-AC Gaya Baru sampai Surabaya. Dari Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya, Anda bisa naik Kereta Api
Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi yang berangkat pukul 09.00 WIB
setiap harinya. Anda beli tiket sampai Stasiun Probolinggo saja. Dari
Stasiun Probolinggo bisa naik angkutan kota ke Terminal Bus Probolinggo
untuk ganti angkutan desa ke Kecamatan Ngadisari, kota terakhir sebelum
ke Gunung Bromo. Apabila ingin naik bus eksekutif langsung ke Probolinggo, ada
pilihan beberapa bus eksekutif di Terminal Bus Lebakbulus Jakarta
jurusan Jember atau Banyuwangi. Anda cukup beli tiket jurusan
Jakarta-Probolinggo saja. Di Kecamatan Ngadisari banyak pilihan tempat menginap. Bisa di hotel
atau rumah-rumah penduduk. Urusan perut tak perlu khawatir. Ada banyak warung-warung makanan
yang menjual minuman dan makanan panas untuk mengurangi dinginnya udara
Gunung Bromo. Untuk melihat matahari terbit ke Gunung Bromo yang lokasinya berada di
Penanjakan, Anda perlu menyewa mobil jip hardtop untuk mengantar Anda
menyeberangi lautan pasir.
Untuk sewa mobil ini Anda bisa patungan dengan beberapa wisatawan.
Satu mobil cukup untuk tujuh orang. Anda harus sudah memesan mobil jip
ini pada malam hari. Pemilik hotel jam 03.00 WIB akan membangunkan Anda
untuk berangkat melihat matahari terbit. Supir jip disini sangat mahir
menyetir mobilnya di lautan pasir yang gelap. Jangan lupa membawa jaket, syal, sarung tangan, dan topi penutup
telinga. Karena selain dinginnya udara, juga angin kencang membuat Anda
kedinginan. Sangat beruntung apabila Anda datang tidak dalam keadaan
cuaca mendung sehingga leluasa melihat matahari terbit.
Setelah puas foto-foto bersama di Penanjakan, Anda bisa langsung ke
kawah Gunung Bromo. Mobil jip sewaan akan mengantar Anda sampai
pemberhentian terakhir di dekat pura di kaki Gunung Bromo. Untuk naik ke puncak kawah Gunung Bromo Anda bisa naik tangga sampai puncaknya. Apabila tidak mau capai, Anda bisa sewa kuda. Anda akan naik kuda dengan dituntun pemilik kuda sehingga Anda bisa aman di atas pelana kuda tanpa khawatir kudanya lari. Dari puncak Gunung Bromo Anda akan melihat langsung kawah yang sedikit
berbau belerang. Pemandangan di bawah berupa keindahan lautan pasir dan
Pura Hindu tampak anggun di kejauhan kaki gunung.Kuda-kuda yang parkir menunggu pengunjung menyewa juga menambah
keindahan pemandangan. Di sisi sebelah Gunung Bromo juga bisa dilihat
Gunung Batok yang terlihat seperti bentuk kue berlapis raksasa karena
bentuk gunungnya seperti berlapis-lapis. Setelah puas berfoto ria di puncak Gunung Bromo Anda bisa siap-siap
turun dari puncaknya menuju Ngadisari. Tentu kembali dengan menaiki jip
sewaan yang setia menunggu Anda untuk kembali ke penginapan. Jangan lupa
kesepakatan harga dengan supir jip sewaan Anda harus detail, mulai dari
jemput penginapan sampai pulang kembali ke penginapan. Jangan lupa
berhenti sesekali untuk foto-foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar