Pagoda
Shwedagon adalah pagoda paling agung di dunia yang terletak di kota
Yangon Negara Myanmar. Kata “Shwe” berarti emas dan “Dagon” adalah nama
terdahulu dari kota Yangon (Ibukota Myanmar). “Shwedagon” memiliki arti
pagoda emas di kota Dagon. Pagoda tersebut dipercaya telah dibangun
sejak lebih dari 2.600 tahun yang lalu, dimana pada saat Sang Buddha
Gautama masih hidup. Menurut legenda dari pagoda tersebut, dua orang
bersaudara yang berprofesi sebagai pedagang dari Myanmar, bernama
Tapussa dan Bhallika, memimpin karavan kereta kerbau ke India dan
menemui Sang Buddha yang baru mencapai Kesempurnaan atau Ke-Buddha-an.
Ke-dua bersaudara itu pun mempersembahkan madu dan sejenis kue yang bernama kywet kyit
kepada Buddha dan mereka menerima delapan helai rambut dari Buddha.
Ke-dua bersaudara tersebut dan pengikutnya dengan bahagia kembali ke
kampung halamannya, Okkalapa (juga merupakan nama sebelumnya dari
Yangon). Penguasa Okkalapa, yang telah mendengar kabar yang luar biasa
tersebut, kemudian menyambut ketibaan rambut suci tersebut dengan
upacara penyambutan yang megah. Relik rambut-rambut tersebut disimpan di
dalam sebuah pagoda yang dibangun khusus yaitu Pagoda Shwedagon.
Atas
inspirasi agung dari Pagoda Shwedagon di Myanmar, maka pada tahun 2007,
dimulailah pembangunan Replika Pagoda Shwedagon di komplek
International Buddhis Centre - Taman Alam Lumbini yang berada di Desa
Dolat Rayat - kota Brastagi. Proyek Pagoda ini sukses diselesaikan pada
tahun 2010 dengan dimensi areal pagoda tersebut adalah: tinggi 46,8
meter, panjang 68 meter, lebar 68 meter. Bangunan ini terletak di atas bukit dengan hampir keseluruhan warnanya mempunyai warna keemasan. Selain itu juga terhampar taman yang indah dengan mengikuti kontur alam. Replika Pagoda ini merupakan
yang kedua tertinggi di antara Replika Pagoda sejenis yang berada di
luar Negara Myanmar. Sedangkan bangunan pagodanya terdiri dari 1 unit Pagoda Besar, dengan tinggi 42 meter, panjang 25,8 meter, lebar 25,8 meter; 8 unit Pagoda Kecil dengan tinggi 7,18 meter, panjang 5,38 meter, lebar 5,38 meter; 1 unit Pilar Asoka dengan tinggi 19,8 meter dan diameter tiang 0,8 meter; 4 unit Rupang Buddha Sakyamuni yang terbuat dari bongkahan Batu Jade Hijau/Giok yang utuh dari Myanmar. Seperti
Pagoda Shwedagon di Myanmar, pada Pagoda besar juga disimpan berbagai
relik dan benda peninggalan dari Buddha dan arahat, ribuan Buddha Rupang
dari berbagai Negara. Oleh
sebab itu, meskipun Replika Pagoda ini terbuka untuk umum dan merupakan salah satu tujuan wisata, tetapi juga merupakan tempat suci umat Buddha yang sejogyanya
kita hormati. Inilah sebabnya sebelum memasuki areal pagoda, ada beberapa hal yang harus dilakukan pengunjung seperti melepaskan alas kaki, mengenakan pakaian yang sopan, melepaskan topi, menjaga kebersihan dan menjaga ketenangan.
Replika
Pagoda Shwedagon dipercaya memiliki tingkat kesakralan yang sangat
tinggi. Bagi pengunjung yang ingin berdoa, dapat melakukan pradaksina
searah jarum jam mengelilingi areal mandala sebanyak 3 kali sambil
melafalkan doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing lalu melakukan
pelimpahan jasa dan mendoakan harapan dan keinginan hati.
Di komplek ini juga terdapat Golden Lotus Lumbini Resto (Healthy Cuisine) yang merupakan restoran vegetarian. Restoran ini menawarkan
berbagai macam hidangan dan minuman yang memiliki cita rasa yang
berbeda. Dengan penyajian yang dilakukan oleh Koki-Koki handal, Golden Lotus Lumbini Resto (Healthy Cuisine) akan menjadi tempat untuk
memenuhi kebutuhan kuliner Anda.
Selain itu juga terdapat TAL
Gifts and Mart yang menyediakan berbagai varian aksesoris Buddhis yang unik
dan menarik dari dalam dan luar negeri Indonesia. Varian aksesoris berasal dari tiga mahzab buddhis yang berbeda (Theravada, Mahayana, dan
Vajrayana).
Untuk mencapai lokasi, dari Bandara Polonia bisa naik ojek motor menuju simpang pos di Jalan Jamin Ginting. Di simpang pos ini, kita akan menjumpai mobil-mobil angkutan umum rute Medan-Berastagi-Kabanjahe. Sekitar 1,5 jam perjalanan kita akan sampai di simpang Tongkoh. Dari simpang Tongkoh kita bisa melanjutkan dengan naik angkot atau berjalan kaki sekitar 500 meter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar