Sungai Elo terletak di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mengalir tak jauh dari candi Mendut dan candi Borobudur. Memiliki jeram-jeram dengan kelas II - III atau grade sedang dengan tingkat bahaya yang rendah. Oleh karena itu, sungai Elo cocok digunakan untuk pemula yang baru saja belajar arung jeram. Bahkan, bagi Anda yang tidak bisa berenang, sungai Elo masih cukup aman untuk diarungi.
Titik pemberangkatan arung jeram sungai Elo terletak di desa Blondo dan berakhir di desa Mendut. Kedua desa tersebut terletak di desa Mungkid, kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Desa Blondo yang merupakan starting point pengarungan jeram sungai Elo terletak tidak jauh dari jalan raya Jogja - Magelang. Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, yang berangkat dari Yogyakarta dapat naik bus jalur Solo - Yogyakarta - Semarang di terminal Jombor atau terminal Giwangan. Turun di jembatan Blondo. Biasanya pihak penyelenggara akan menjemput Anda di tempat tersebut. Perjalanan dari Yogyakarta menuju jembatan Blondo hanya memakan waktu sekitar 45 - 60 menit.
Pengarungan sungai Elo membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Jika melakukan pengarungan bersama operator, terdapat dua trip untuk tiap harinya. Trip pertama dimulai pada pukul 08.00 WIB dan trip kedua di mulai sekitar pukul 14.00 WIB. Waktu yang paling tepat untuk melakukan pengarungan ini adalah pada awal atau akhir musim penghujan. Hal ini dikarenakan volume air sungai sudah mulai naik namun belum banjir, sehingga jeram-jeram yang ada menyenangkan sekaligus menantang untuk ditaklukan.
Sebelum kegiatan pengarungan di mulai, biasanya akan ada penjelasan dan pelatihan singkat yang dilakukan oleh pihak operator penyelenggara. Briefing ini mengenai tehnik-tehnik dasar arung jeram seperti cara menggunakan dayung dan tips keamanan bila tercebur ke sungai. Selama pengarungan, satu perahu yang berisi 5 orang akan dipandu oleh skipper (juru mudi) dan akan ada perahu lain yang bertindak sebagai tim penyelamat.
Sungai Elo memiliki kedalaman maksimal antara lima hingga enam meter, Anda akan menemukan lima jeram dengan bentuk yang berbeda-beda. Saat melewati jeram-jeram tersebut, Anda harus berada pada posisi siap. Jika Anda lengah, bisa jadi Anda akan jatuh terjengkang dari posisi duduk. Tak jarang saat melewati jeram, perahu akan tersangkut di batu besar. Anda dan tim harus berusaha keras untuk melepaskan perahu dari jepitan tersebut. Inilah momen-momen paling menegangkan sekaligus menantang.
Jeram-jeram yang ada di sungai Elo dipisahkan oleh aliran sungai yang tenang (flat). Di aliran yang flat ini Anda dapat beristirahat sejenak. Anda dapat menceburkan diri ke dalam sungai, berenang atau mengapung mengikuti arus. Terkadang ada operator yang mengajak peserta arung jeram untuk bermain flip flop, yakni membalikkan perahu dan kemudian naik lagi keatasnya.
Sambil arung jeram, Anda dapat menikmati indahnya panorama alam di tepian sungai Elo. Merasakan dinginnya air kecoklatan yang belum tercemar sampah, melainkan karena bercapur lumpur akibat hujan di hulu. Sesekali jika sedang beruntung, Anda dapat menyaksikan sejumlah satwa yang jarang di temui di kota, misalnya biawak atau bulus (sejenis kura-kura sungai) yang tengah bercengkerama di habitat aslinya. Selesai arung jeram, jika belum lelah, Anda dapat melanjutkan perjalanan menuju Candi Mendut maupun Candi Borobudur yang terletak tidak jauh dari lokasi pemberhentian perahu.
Nah, bagi Anda yang tertarik untuk melakukan kegiatan ini, segeralah bergegas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar