Maumere memiliki hamparan bukit dan gunung yang berbaris beralaskan lautan jernih berwarna hijau dan biru. Disebut-sebut sebagai kota terbesar di Flores dan dapat dikatakan lebih besar daripada Labuan Bajo yang bertengger di ujung barat Flores.
Untuk terbang ke Maumere, bisa dari Denpasar, Bali ataupun Kupang. Transnusa memiliki jadwal penerbangan dari Bali ke Maumere 3 kali
seminggu menggunakan Jet BA3 – 146 dengan kapasitas tempat duduk 82
kursi. Batavia Air mengawali operasinya di jalur Surabaya-Denpasar-Kupang-Maumere-Kupang
dengan B737-200. Penerbangan ke Maumere dijadwalkan 4 kali dalam
seminggu, yaitu Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu. Sementara itu, Merpati Nusantara menghubungkan Kupang dengan Maumere. Di Maumere kendaraan umum sangat mudah ditemukan dan banyak melewati tempat-tempat wisata.
Mengawali liburan kita di Maumere, kita bisa mengunjungi Pantai Waiara. Pantai Waiara merupakan pantai indah yang berjarak 11 kilometer ke arah timur. Perjalanan berperahu ke Pulau Kambing dan Pulau Pangabatang ditawarkan oleh resort-resortnya. Kemudian Pantai Waiterang. Dari Maumere, perjalanan ke pantai ini hanya 31 km ke arah Larantuka.
Di sini ada kursus menyelam PADI dan juga menjadi dive center bagi
pecinta olahraga selam. Kunjungi Hotel Ankermi untuk informasi lebih
lanjut. Pantai Koka memiliki pasir putih layaknya tepung berjarak 45 km ke arah
barat Maumere. Tak jauh dari pantai ini, sebuah desa tradisional bernama
Mau Lo’o menampilkan rumah tradisional yang tidak sama dengan rumah lainnya di Flores yang ditinggali masyarakat Lio.
Beberapa tempat di Maumere yang cukup nyaman untuk kita beristirahat
malam harinya ada di dalam kota. Lokasinya dekat ke berbagai fasilitas
kota termasuk tepi pantai yang indah dan damai.
Dengan bentangan laut di depannya, Maumere merupakan surge seafood
dimana ikan yang dijual, apalagi langsung dari para nelayan, dapat
membuat kita kalap akan ikan bakarnya, karena sangat murah dibandingkan
di kota besar. Di sinilah kita dapat melampiaskan kerinduan akan seafood yang melimpah.
Kita bisa mencoba makan kasuami, makanan khas timur, terutama banyak di kota Ambon
dan kepulauan Maluku. Di sini pun masyarakat banyak membuatnya.
Singgahlah di pelabuhan untuk memilih warung mana yang akan di borong.
Untuk dapat memilah dan memilih cendera mata yang bisa dibawa pulang
maka kita bisa singgah di Jalan Pasar Baru Timur di Maumere atau Jalan R.
Suprapto No. 4. Kita bisa berburu kain ikat yang begitu populer di NTT. Kain ini termasuk kain yang cukup mahal, seperti halnya jenis kain lain
yang dibuat dengan cara menenun selama berbulan-bulan. Tak hanya karena
prosesnya yang lama tetapi bahannya pun memang unik hingga harganya
dapat mencapai Rp400.000,00 bahkan lebih. Ada pula jenis ukiran yang ditekuni masyarakat Maumere dimana bahannya
berasal dari tulang ikan atau bahkan taring ikan. Karena kerumitannya,
harga ukiran ini bisa sangat mahal bahkan untuk ukurannya yang kecil.
Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Danau Kelimutu, kita hanya perlu menapak jalur sepanjang 83 km dari Maumere melewati Ende ke Desa Moni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar