Pada festival ini terdiri dari banyak kegiatan, mulai dari pameran
karya ukiran, pembuatan karya ukiran, pelelangan, pertunjukan budaya
berupa tari-tarian dan lain-lain. Ukiran dan kerajinan Asmat sangat
terkenal hingga ke mancanegara. Keunikan dan nilai seni yang tinggi
sangat menarik wisatawan. Ada ukiran kayu pada perisai, perahu, dayung
bahkan koteka. Para pengukir muda juga mengembangkan pola ukiran baru
pada panel-panel kayu. Kualitas ukiran itu tak kalah dari para pengukir
tua. Diukir pada panel kayu dan akar pohon, motif-motif baru itu amat
kaya kisah dan legenda yang melingkupi suku Asmat yaitu legenda
Fumiripits. Ada juga yang menyajikan diorama kehidupan harian Asmat yang
punya relasi kuat dengan alam. Akomodasi memang masih terbatas di
Kabupaten ini. Biasanya wisatawan mancanegara tinggal di homestay dan rumah tradisional Long House. Ada beberapa hotel kelas melati tetapi jumlahnya masih terbatas. Pada festival budaya Asmat, biasanya yang lebih banyak datang adalah wisatawan manca negara terutama dari Australia, Eropa, Jepang dan Korea. Sedangkan Indonesia masih sedikit jumlahnya. Hal ini disebabkan salah satunya adalah kendala aksesibilitas. Jalur tercepat mencapai Asmat adalah menggunakan pesawat. Penerbangan ke Asmat (bandara Ewer) dapat ditempuh dari Merauke atau Timika dengan pesawat Twin Outter Merpati setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu (Merauke - Ewer - Timika - Ewer - Merauke khusus hari Jum'at penerbangan Merauke - Ewer - Merauke). Sampai di bandara Ewer dilanjutkan dengan perjalanan air menggunakan speed boat ke Agats ibukota Kapubaten Asmat. Waktu tempuh sekitar 20 menit.
Kabupaten Asmat adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke. Terletak di selatan Papua dan berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Kabupaten ini pada tanggal 13 Februari 2003 mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai situs warisan dunia. Asmat dikenal dengan karya seni ukirnya yang orisinil dan unik. Seniman Asmat mampu membuat karya ukiran tanpa membuat gambar terlebih dahulu atau sketsa, tetapi langsung membuat bentuknya lewat imajinasi mereka masing-masing terhadap benda atau peristiwa di sekeliling mereka.
sumber: berbagai smber

Tidak ada komentar:
Posting Komentar